Investasi properti di kawasan Asia Pasifik mencatat lonjakan signifikan pada tahun 2024. Total nilai investasi slot gacor mencapai sekitar Rp 2,1 kuadriliun (US$131,3 miliar), meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan pemulihan yang kuat pasca-pandemi sekaligus menegaskan daya tarik kawasan ini sebagai destinasi investasi global.
Faktor Pendorong Lonjakan Investasi
1. Investor Asing Semakin Agresif
Investor asing meningkatkan aktivitas mereka secara drastis. Jepang, Australia, dan Singapura muncul sebagai pilihan utama karena menawarkan aset perkantoran dan logistik yang menarik.
2. Perkantoran dan Logistik Mendominasi Pasar
Sektor perkantoran menjadi yang paling aktif. Volume investasinya mencapai US$48,8 miliar, tumbuh 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Permintaan yang konsisten dari penyewa di kota-kota besar seperti Seoul dan Tokyo turut memperkuat tren ini. Di sisi lain, sektor logistik juga mengalami pertumbuhan tajam, terutama berkat transaksi portofolio berskala besar di Jepang, Australia, dan India.
3. Strategi Nilai Tambah Menjadi Kunci di Tengah Suku Bunga Tinggi
Meski suku bunga global masih berada di level tinggi, para investor tak tinggal diam. Mereka menerapkan strategi nilai tambah untuk mengatasi tantangan biaya utang yang meningkat. Pendekatan ini terbukti efektif, terlihat dari meningkatnya transaksi di sektor perkantoran dan logistik—dua segmen yang dianggap memiliki potensi apresiasi nilai paling besar.
Tren Positif Berlanjut di Kuartal IV
Memasuki kuartal IV 2024, volume investasi properti komersial naik 10% secara tahunan, menjadi US$34,9 miliar. Pertumbuhan ini menandai kuartal kelima berturut-turut dengan peningkatan tahunan. Jepang mencatatkan kinerja terbaik dengan volume perdagangan mencapai US$10,7 miliar, melonjak 145% dibandingkan kuartal IV tahun lalu.
Prospek Cerah di Tahun 2025
Melihat perkembangan yang menjanjikan, banyak analis memproyeksikan tahun 2025 sebagai periode yang kuat bagi sektor properti Asia Pasifik. Penurunan suku bunga oleh sejumlah bank sentral di kawasan ini membuka peluang baru. Para investor pun memiliki kesempatan untuk masuk ke pasar dengan biaya modal yang lebih rendah.
Secara keseluruhan, lonjakan investasi properti pada 2024 mencerminkan optimisme terhadap prospek ekonomi Asia Pasifik. Jika tren ini terus berlanjut, 2025 bisa menjadi momen emas untuk berinvestasi di pasar properti Asia Pasifik.